Menjadi
seorang sales atau penjual itu gampang-gampang susah, seringkali
seorang penjual menggerutu ketika mendapatkan seorang pelanggan yang
susah, tapi tidak jarang seorang penjual mendapatkan keuntungan besar
dalam penjualan produk yang dijualnya. Keberhasilan seorang penjual
bukan hanya dari keberuntungan semata tapi dari bagaimana cara seorang
penjual bersikap terhadap seorang pelanggan.
Yang dimaksud dengan
selling with empathy adalah menjual dengan menempatkan diri pada posisi
si pelanggan atau lawan bicara. Biasanya dalam berjualan seorang
penjual melihat dari sudut pandang mereka, yaitu bagaimana menjual
produk agar dapat mencapai target penjualan. Dalam berjualan, sangat
efektif bila mengetahui terlebih dahulu tentang si pelanggan dan
bagaimana pendekatannya sesuai dengan keinginan pelanggan. Penjualan
memiliki proses yang melibatkan calon pembeli secara emosional jadi
pembeli tidak akan membeli jika produk yang ditawarkan maupun
kepribadian penjual tidak sreg di hati pembeli. Karena tiap orang secara
emosional dan kepribadian sangat berbeda maka dalam menjualpun
penanganannya berbeda-beda pada tiap pelanggan.
Manusia
mempunyai tipe yang berbeda-beda, oleh karena itu sangat perlu sekali
mengetahui tipe-tipe manusia tersebut agar dapat mengetahui bagaimana
pendekatannya pada mereka. Banyak teori yang menggolong-golongkan
tentang tipe-tipe manusia ini dalam usaha meningkatkan penjualan. Ada
teori dari NLP (Neuro-Linguistic Programming) yang menggolongkan tipe
manusia menjadi tipe visual, auditory dan kinesthetic. Tony Alessandra,
Michael J. O'Connor dan Janice Van Dyke menggolongkan tipe manusia
menjadi tipe direktur, ahli pergaulan, ahli hubungan dan tipe pemikir.
Sedangkan James Gwee menggolongkan tipe manusia menjadi tipe penggerak,
tipe peresah, tipe seniman, tipe politikus, tipe insinyur, tipe penggiat
dan tipe normal. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa nama tipe-tipe
diatas bukanlah profesi mereka tapi hanyalah sebagai julukan bagi mereka
saja.
Jadi yang dimaksud dengan selling with empathy adalah
mengerti tipe karakter pelanggan sehingga jika diketahui tipe
karakternya maka kebutuhan emosionalnya akan diketahui pula. Dengan
mengetahui kebutuhan emosional pelanggan maka si penjual dapat
menggunakan pendekatan yang tepat agar pelanggan akan meresa sreg,
simpati, nyaman dan cocok waktu berbicara dengan penjual.
Tapi
yang perlu diingat adalah setiap orang tidak pernah memiliki satu tipe
kepribadian saja (tipe murni), biasanya mereka memiliki gabungan dari
beberapa tipe kepribadian diatas, jadi yang dilihat adalah tipe apa yang
dominan dari si pelanggan sehingga dapat ditentukan pendekatan apa yang
cocok untuk mereka.
NLP (Neuro-Linguistic Programming):
NLP
(Neuro-Linguistic Programming diprakarsai oleh seorang computer
programming yang bernama Dr. Richard Bandler dan seorang profesor
linguistik yang bernama Dr. John Grinder. Mereka berdua mempelajari
keahlian sejumlah pakar dan terapis yang teramat sukses dibidangnya.
Metode yang dipergunakan untuk mempelajari keahlian ini disebut sebagai
modelling (ilmu memodel). Setelah bertahun-tahun memodel, mereka berdua
berhasil mengembangkan seperangkat teknik mental yang sangat berguna
dalam dunia terapi. Dalam perkembangannya, NLP dipopulerkan oleh Anthony
Robbins hingga meluas di USA dan seluruh dunia. Salah satu teori yang
dikembangkan oleh NLP adalah penggolongan tipe manusia, NLP
menggolongkan tipe manusia menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Visual
Orang-orang
yang bertipe visual adalah orang-orang yang menyukai dari apa yang
tampak oleh indera penglihatan. Orang yang bertipe visual ini tampak
menonjol bila dilihat dari penampilan mereka, mereka biasanya berpakaian
rapi dan necis. Dalam berbicara mereka akan menggunakan kata-kata yang
menonjolkan indera penglihatan. Misalnya: "Ketika dia melihat masa
depannya, tidak jelas", "Saya tidak dapat melihat kata-katanya dalam
pikiran saya", "Bapak pasti dapat melihat berbagai kemudahan maupun
kualitasnya". Bila ingin menjual produk pada pelanggan yang bertipe
visual maka dalam presentasi pergunakanlah gambar-gambar dan warna-warna
yang menarik.
2. Auditory
Orang-orang yang bertipe
auditory adalah orang-orang yang menyukai sesuatu dari apa yang mereka
dengar. Waktu belajar mereka membaca buku yang dibacanya dengan keras
agar dapat lebih mudah untuk memahami apa yang mereka pelajari. Dalam
berbicara mereka biasanya akan menggunakan kata-kata yang menonjolkan
indera pendengaran. Misalnya: "Dia tidak bisa mendengarkan masa
depannya", "Saya tidak dapat mendengar kata-katanya dengan baik", "Sudah
banyak yang mengatakan bahwa produk kami memberikan kepuasan dalam
memakainya". Gunakan musik atau sesuatu yang menonjolkan suara-suara
yang merdu dalam presentasi pada pelanggan yang bertipe ini, tekankan
katan-kata yang ingin ditonjolkan.
3. Kinesthetic
Orang-orang
yang bertipe kinesthetic adalah orang-orang yang menyukai sesuatu dari
apa yang dirasakan. Dalam berbicara biasanya mereka akan mengucapkan
kata-kata seperti berikut: "Dia tidak bisa bisa merasakan apa yang akan
terjadi", "Saya tidak merasakan apa yang dikatakannya", "Bapak pasti
akan merasakan manfaatnya". Untuk menjual produk pada pelanggan yang
bertipe ini, ajaklah agar mereka merasakan sesuatu yang mereka dapatkan
atau keuntungan apa yang dirasakan bila membeli produk yang ditawarkan.
Tony Alessandra, Michael J. O'Connor dan Janice Van Dyke:
Tony Alessandra, Michael J. O'Connor dan Janice Van Dyke dalam bukunya menggolongkan tipe manusia menjadi:
1. Tipe direktur
Orang
yang bertipe direktur memiliki kebutuhan batin untuk memimpin dan
memegang pengendalian pribadi, menguasai orang lain dan situasi. Mereka
ingin mencapai tujuan sendiri karena kebutuhan utama mereka adalah
mencapai tujuan. Komponen direktur yang kurang positif adalah keras
kepala, tidak sabar dan sikap keras. Direktur memproses data secara
konseptual dengan menggunakan pertimbangan deduktif - dari informasi
umum ke spesifik. Mereka lebih nyaman menggunakan otak bagian kiri
dibandingan dengan otak bagian kanan. Direktur ingin mengetahui lini
dasarnya, mereka tidak ingin membuang-buang waktu, beri mereka informasi
yang cukup mengenai produk yang dijual, bicarakan langsung ke tujuan.
Sarankan pemecahan dengan konsekuensi yang didefinisikan dengan jelas
dan disepakati disamping imbalan yang berhubungan secara spesifik dengan
tujuan mereka.
2. Ahli pergaulan
Ahli pergaulan yang mudah
bergaul dan bersifat terbuka suka pergi ketempat adanya tindakan. Secara
khas, mereka dari luar tampak penuh semangat atau punya langkah cepat,
dan berhubungan cenderung secara alami mengambil prioritas diatas tugas.
Ahli pergaulan berusaha mempengaruhi orang lain dengan cara yang
optimistis dan terfokus pada hasil positif, apakah di lingkungan kerja
atau sosial. Ahli pergaulan menginginkan kekaguman dari
orang
lain. Kekuatan utama ahli pergaulan adalah antusias mereka, disamping
kemampuan membujuk dan keramahan mereka. Kelemahan alami ahli pergaulan
termasuk suka terlalu banyak terlibat, tidak sabar, takut sendirian, dan
punya rentang perhatian yang pendek. Semua kelemahan ini menyebabkan
mereka jadi mudah bosan. Dalam menjual produk pada ahli pergaulan, si
penjual harus menjadi pendengar yang penuh rasa empati. Berikan umpan
balik yang positif dan biarkan mereka tahu bahwa si pendengar
memahaminya dan bisa menghubungkannya dengan apa yang mereka rasakan.
Gunakan kata-kata perasaan, jangan kata-kata pikiran. Berikan ilustrasi
dengan kisah-kisah dan kesaksian-kesaksian yang menghubungkan pada
emosional mereka pada tujuan dan kepentingan mereka sendiri.
3. Ahli hubungan
Orang
yang betipe ahli hubungan menginginkan rasa hormat. Mereka berfokus
pada pembinaan kepercayaan dan mendapat kenalan karena mereka mengincar
hubungan pribadi jangka panjang. Perilaku yang suka mendesak dan agresif
mengesalkan mereka. Ahli hubungan berjuang untuk memperoleh keamanan.
Ahli hubungan secara alami mudah bergaul dan merupakan tipe yang mudah
diajak berhubungan secara rukun. Ahli hubungan cenderung suka
merencanakan dan mengambil tindak lanjut sampai tuntas. Walaupun
demikian, mereka mempunyai kesulitannya sendiri yang unik dengan bicara
untuk mengutarakan sesuatu, mereka cenderung mengikuti orang lain dan
keadaan walaupun dalam hati tidak setuju. Ahli hubungan ingin memelihara
kestabilan, jadi mereka ingin mengetahui prosedur selangkah demi
selangkah yang memenuhi kebutuhan mereka akan perincian dan tindakan
sampai tuntas yang logis. Jadi dalam presentasi menjual produk, si
penjual harus membuat daftar hal-hal spesifik, tunjukkan urutannya, dan
berikan data. Bila mungkin, buatlah garis besar proposal. Penuhi
kebutuhan mereka untuk mengetahui fakta, tetapi juga dapatkan perasaan
pribadi dan emosi mereka dengan meminta masukan mereka. Buatlah mereka
ikut terlibat dengan berfokus pada unsur manusiawi, yaitu bagaimana
sesuatu mempengaruhi mereka dan hubungan mereka dengan orang lain.
Hindari membuat mereka terburu-buru dan beri mereka kepastian pribadi
dan kongkrit, kalau keadaan memungkinkan.
4. Tipe pemikir
Tipe
pemikir lebih banyak memperhatikan kepuasan diri mereka daripada ucapan
selamat. Mereka memilih keterlibatan dengan produk dan jasa dibawah
keadaan yang spesifik, lebih suka lagi yang terkendali, sehingga proses
dan hasil bisa benar. Karena kepentingan mereka adalah ketepatan, emosi
manusia mungkin dinomor duakan oleh mereka. Kekuatan pemikir adalah
ketepatan, bisa diandalkan, kemandirian, kejelasan dan keahlian menguji,
mampu melakukan tindak lanjut sampai tuntas, dan keteraturan. Mereka
sering berfokus pada harapan dan hasil. Mereka ingin tahu bagaimana
segala hal bekerja sehingga mereka bisa mengevaluasi bagaimana cara
berfungsinya yang benar. Untuk menjual pada tipe pemikir, si penjual
harus mempersiapkan dirinya dengan benar agar bisa menjawab banyak
pertanyaan dari tipe pemikir. Hindari pertemuan dengan obrolan pribadi
atau sosial. Dokumentasikan "bagaimana" dan "mengapa" sesuatu bisa
diterapkan. Beri mereka waktu untuk berpikir, hindari tindakan mendesak
mereka mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Jelaskan segi pro dan
kontranya dan berikan cerita yang lengkap.
James Gwee:
Dalam seminarnya, James Gwee menggolongkan tipe manusia menjadi:
1. Tipe penggerak
Tipe
penggerak adalah seorang yang lincah dan suka tersenyum, dia sangat
mengutamakan kehangatan dalam berhubungan, dan suka basa-basi terlebih
dahulu sebelum masuk dalam topik. Tipe penggerak adalah seorang yang
praktis dan over optimis, dia sering merasa sanggup menyelesaikan
tugasnya tepat waktu padahal tidak. Mereka membuat keputusan lebih
kearah perasaan daripada logika, jadi kalau ingin menjual produk pada
pelanggan tipe ini buatlah mereka segembira mungkin sebelum menawarkan
produk. Mereka mengutamakan kehangatan, jadi pada saat bertemu dengan
pelanggan tipe ini berbasa-basilah terlebih dahulu, jangan langsung
menawarkan produk yang ingin dijual. Dan jangan buat presentasi yang
detail, karena tipe ini tidak suka yang detail-detail.
2. Tipe peresah
Tipe
peresah kebutuhan dasarnya adalah rasa aman. Ketika berbicara, tipe
peresah selalu mengeluh mengenai keadaan dirinya sendiri, mereka selalu
melihat dirinya secara negatif. Bila menghadapi pelanggan tipe ini
jangan menggunakan nada yang ceria dan jangan sekali-kali mengecilkan
masalah mereka. Pada tipe yang lain, penjual biasanya selalu menawarkan
produk mereka dengan melebihkan-lebihkan atau mengunggul-unggulkan
produk yang mereka jual, tapi pada tipe peresah, penjual harus bilang
bahwa produk mereka ada kekurangannya, karena orang yang bertipe peresah
tidak pernah percaya kalau ada produk yang sempurna. Tipe peresah
membuat keputusan bukan pada produk mana yang paling bagus tapi
keputusannya berdasarkan pada produk mana yang kekurangannya paling
sedikit. Jangan terlalu banyak menyuruh tipe ini membuat keputusan, tapi
cobalah untuk mengarahkan dalam memilih. Jadi dengan kata lain, pada
pelanggan tipe ini, si penjual harus mengarahkan, meyakinkan dan
menenangkan pelanggan.
3. Tipe politikus
Tipe politikus
selalu merasa benar sendiri dan orang lain selalu salah. Suasana ruangan
tipe politikus tidak hangat, di dinding kantornya penuh dengan ijasah
dan foto-foto dengan pejabat. Mereka power crazy jadi dalam berbicara
dengan mereka harus tinggikan egonya, puji-puji mereka. Dalam menulis
proposal, isi proposal tidak perlu menggunakan font yang besar, cukup
font yang biasa-biasa saja, tapi yang harus diingat bahwa pada bagian
nama dan gelarnya, jangan lupa memperbesar font-nya agar kelihatan lebih
menonjol. Berbicara dengan tipe ini harus dengan nada kagum, karena
mereka menyukai kekaguman dari orang lain.
4. Tipe seniman
Tipe
seniman kebutuhan dasarnya adalah ingin menciptakan sesuatu dan selalu
menghargai sesuatu yang kreatif dan inovatif. Pakaian tipe ini selalu
rapi dan bersih walaupun seharian berada di lapangan. Tipe seniman
memiliki sifat introvert, dia sangat menjaga privasi dan tidak pernah
menanyakan sesuatu yang pribadi pada orang lain, maka jangan sekali-kali
menanyakan hal pribadi pada mereka. Tipe seniman biasanya dalam
berpikir tidak dilontarkan tapi berbicara sendiri dalam hatinya, jadi
jangan menginterupsi dengan menanyakan sesuatu pada saat mereka sedang
berpikir. Pada proposal, buatlah proposal yang berwarna-warni, jangan
banyak kata-kata tapi perbanyak gambar, lebih tonjolkan sisi kreatif dan
inovatif dari produk, kemasan dan service.
5. Tipe insinyur
Tipe
insinyur adalah seseorang yang ingin menyelesaikan masalah. Mereka
sangat rinci. Tipe insinyur sangat teratur, segalanya direncanakan
matang-matang, jadi jangan sekali-kali menemui mereka tanpa membuat
perjanjian terlebih dahulu. Dalam menjual, penjual harus mempunyai
pengetahuan yang berbobot dalam produk yang ingin dijual, membuat
pernyataan pada mereka harus didukung dengan bukti dan fakta. Bila
perlu, ajaklah technical support bila ingin menjual produk pada orang
yang bertipe ini, karena bila kita tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaannya yang detail maka percuma saja menjual dengan
orang yang bertipe ini.
6. Tipe penggiat
Tipe penggiat
selalu mengutamakan sukses secara materi. Mereka suka memakai
barang-barang yang aspal, yang murah-murah, tapi mereka tidak malu untuk
memakainya. Mereka suka barang yang mirip yang asli, tidak mengutamakan
kualitas, tapi yang terpenting adalah harga yang murah. Menghadapi
orang yang bertipe ini, penjual harus menonjolkan harga yang murah atau
discount yang besar atau besarnya komisi yang didapat bila menjual
produk yang ditawarkan.
7. Tipe normal
Tipe normal adalah
orang-orang yang ingin diterima oleh masyarakat sehingga mereka selalu
menyesuaikan diri supaya tidak tampil menyolok. Orang yang bertipe
normal seperti bunglon, selalu merubah gayanya sesuai dengan lingkungan.
Jadi kalau ingin menjual produk pada pelanggan yang bertipe ini selalu
bandingkan dengan orang-orang umumnya. Misalnya: "Kebanyakan orang-orang
memakai produk seperti ini", dll.
Teori-teori diatas memiliki
keunikannya sendiri-sendiri, tidak ada yang lebih unggul, tidak ada yang
lebih bagus satu dari yang lainnya, tinggal memilih teori mana yang
lebih sreg untuk dipakai.
